Selasa, 08 Januari 2013

KADER QUR’ANI BUKAN SEKEDAR PEMBACA

    By : Abdul Adhim, S.Ag, M.M
Kepala Sekolah SD YIMI Full Day School Gresik
      Sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, Indonesia sangat berpeluang untuk membuktikan kepada dunia bahwa Islam benar - benar agama yang dapat memberi rahmat dan keberkahan, bukan saja bagi para pemeluknya melainkan bagi seluruh alam (rahmatan lilalamin). kuncinya adalah umat Islam itu benar-benar mengabdikan dirinya berperilaku qur’ani. Nabi besar Muhammad SAW sebagai figure , model,  uswah hasanah sudah membuktikan betapa dengan mengaplikasikan Alquran secara totalitas dalam hidup dan kehidupan, kondisi umat manusia yang hidup dalam kegelapan (kezaliman), berubah menjadi masyarakat yang berakhlak mulia (akhlakul karimah). Hanya dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari suasana masyarakat yang badawy  berubah menjadi masyarakat yang chadhary ( cerdas dan berperadaban tinggi ).
    Namun sayangnya , Umat Islam kini masih terus berhadapan dengan banyak tantangan yang menjadikan semua unsur jati diri umat sebagai sasarannya. Media kita juga terperangkap dalam dampak negatif materialisme barat yang jauh dari karakteristik qurani, dengan sangat menyesal harus dikatakan bahwa kebudayaan kita juga telah menjauh dari nilai-nilai Alquran dan agama.
  Seharusnya kita mengembalikan identitas generasi muda sesuai  Al Quran . Islam menghendaki keseimbangan dari manusia dalam memandang realita dan menyikapinya. Manusia dituntut untuk selalu memanfaatkan kesempatan masa muda yang dimilikinya, Nabi bersabda ”Manfaatkan masa mudamu sebelum masa tuamu dan saat sehatmu sebelum saat sakitmu.”
    Sayyidina Ali Kw  juga mengatakan,”Alangkah singkatnya jarak antara dunia dan akhirat, juga antara masa tua dan masa muda.”
Masa muda adalah tahap semua dimensi kepribadian manusia terbentuk dalam bingkai rasionalitas dan pembinaan yang berakar pada jiwa, sebagaimana yang dinyatakan dalam riwayat berikut ini:
  1. Tobat itu baik, dan lebih baik jika dilakukan di masa muda.
  2. Allah menaungi rahmat bagi pemuda yang terdidik beribadah  (Hadits)
  3. Siapa yang mempelajari Alquran di masa muda, maka Alquran akan meresap dalam darah dan dagingnya.” ( Hadits ).Ternyata , Allah menghendaki pemuda menjadi simbol kekuatan dan keindahan, baik secara lahiriah atau batiniah.
      Metode Pembinaan Islam Demi Mencetak Generasi Muda Ideal
Islam menggunakan semua sarana untuk memahamkan pentingnya masa muda antara lain :
1    1. Memperlihatkan bimbingan langsung yang memotivasi generasi muda 
          untuk menghubungkan emosi dan keyakinan serta menata perilaku.
2    2. Penekanan akan nilai  luhur al quran
3    3. Menunjukkan teladan agung bagi generasi muda bahwa semua nabi terpilih 
          sebagai  utusan Allah saat menginjak usia muda.
4. Penekanan akan tanggung jawab generasi muda terhadap masa muda mereka

5. Dalam rangka menekankan pentingnya peran generasi muda, 
    Nabi sawmenempatkan  beberapa pemuda dalam pos-pos penting. 
    Di antaranya:
  ·   Sebelum hijrah, Nabi saw mengutus Mush`ab bin Umair ke Madinah  sebagai wakilnya mengajarkan Alquran dan orang pertama yang    menyelenggarakan salat Jumat di Madinah.
  ·   Nabi saw mengangkat `Utab bin Usaid sebagai gubernur Makkah pasca penaklukan Hunain. Saat itu, usianya  dua puluh satu tahun.
  ·   Nabi saw mengangkat Usamah bin Zaid sebagai komandan  perang   melawan Romawi. Ketika berusia delapan belas tahun.
  ·   Pasca penaklukan Makkah, Nabi saw menjadikan Mu`adz bin Jabal sebagai pembimbing fikih dan sunnah.
  6.  Islam mengajarkan melalui kisah Nabi Musa as dan hamba saleh 
       yang mengeksekusi remaja yang menyesatkan ayah dan ibunya (al-Kahfi:80),   
mengajak untuk berlepas diri dari generasi muda yang menyimpang. 
  7.  Mengarahkan generasi muda untuk memilih teman yang baik dan berakhlak 
       mulia serta menjauhi orang-orang yang menyimpang. 
 
Langkah Langkah membentuk generasi  berakhlaq Qur’an
1.    Tetapkan motivasi yang benar
 Ajarkan anak istiqomah membaca Al Quran
2.   Mulailah dengan pengajaran ayat yang sederhana dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari  anak
Buatlah anak familiar dengan bunyi ayat alquran bahasa Arab yang tentu awalnya terasa asing bagi mereka. Dan Berilah kesadaran bahwa ayat Quran adalah sesuatu yang 'hidup' dalam keseharian, bukan sekedar bacaan 'mantra-mantra aneh'.
3.   Berikan keteladanan
Contoh , keteladanan merupakan guru yang paling sukses
4.   Berilah anak pujian , hadiah , reward
Ketika anak telah melalui satu tahap berilah pujian / hadiah , tidak perlu mahal , yang penting nilai orang tua dihadapan anak.

 

0 Comments:

Posting Komentar